
BRMP SDLP implementasi Join Credit Mechanism (JCM) Sektor Pertanian di Indonesia
Bogor, 4/7/2025 - Kenaikan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim yang memicu pergeseran pola tanam, banjir, dan kekeringan, serta berdampak serius pada ketersediaan air bagi sektor pertanian. Sebagai respons terhadap tantangan ini, penerapan teknologi Alternate Wetting and Drying (AWD) dinilai efektif dalam menghemat air irigasi di lahan sawah tanpa mengurangi produktivitas, sekaligus berpotensi menurunkan emisi GRK.
Balai Besar Berakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP) tengah memperkuat kerja sama internasional dengan Archeda, Inc. dan Space Tech Accelerator dari Jepang dalam rangka mempersiapkan studi kelayakan untuk inisiasi proyek Joint Crediting Mechanism (JCM) di sektor pertanian. Proyek ini bertujuan mendemonstrasikan penggunaan teknologi AWD dalam budidaya padi sebagai solusi mitigasi emisi GRK, serta mengevaluasi potensi pengembangannya pada skala yang lebih luas di Indonesia.
Sebagai bagian dari proses awal, perwakilan Archeda, Inc. dan Space Tech Accelerator melakukan kunjungan ke BRMP SDLP untuk mendiskusikan rencana studi kelayakan proyek percontohan tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung, hadir Kepala BRMP SDLP Asdianto, S.P., M.T., Ketua Kelompok Layanan, Penilaian Kesesuaian, dan Kerja Sama BRMP SDLP Anggri Hervani, S.P., M.Sc., serta Ketua Tim Kerja Pengelolaan Kerja Sama BRMP SDLP Giara Iman Nanda, S.Si., M.Sc.
Dalam sambutannya, Asdianto menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada BRMP SDLP sebagai mitra lokal dalam proyek percontohan ini. Ia berharap kegiatan tersebut dapat segera diimplementasikan dalam skala luas agar memberikan dampak signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi GRK di sektor pertanian nasional.